Trading
Pengertian Yield Curve
Yield curve adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga (yield) dari obligasi dengan jangka waktu yang berbeda. Biasanya, yield curve menghubungkan obligasi pemerintah, seperti obligasi negara, yang memiliki tingkat risiko sangat rendah.
Pada dasarnya, yield curve menunjukkan berapa banyak investor diharapkan menerima imbal hasil dari obligasi berdasarkan lamanya waktu hingga jatuh tempo.
Fungsi Yield Curve
Yield curve memiliki beberapa fungsi penting dalam dunia keuangan, terutama bagi investor dan lembaga keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama yield curve:
1. Indikator Kondisi Ekonomi
Yield curve sering dianggap sebagai barometer kondisi ekonomi. Perubahan bentuk yield curve dapat memberikan sinyal tentang ekspektasi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kebijakan moneter di masa depan.
2. Panduan Pengambilan Keputusan Investasi
Investor menggunakan yield curve untuk menentukan apakah mereka harus berinvestasi dalam obligasi jangka pendek atau jangka panjang. Yield curve juga membantu mereka mengevaluasi potensi risiko dan imbal hasil yang diharapkan.
3. Penentuan Suku Bunga Pinjaman
Bank dan lembaga keuangan sering menggunakan yield curve sebagai acuan dalam menentukan suku bunga pinjaman. Suku bunga jangka pendek dan jangka panjang akan dipengaruhi oleh bentuk dan posisi yield curve.
4. Pengukuran Risiko Kredit
Yield curve membantu dalam menilai risiko kredit dengan mengukur perbedaan antara obligasi pemerintah yang aman dan obligasi perusahaan yang lebih berisiko. Perbedaan ini dikenal sebagai credit spread.
Jenis- jenis Yield Curve
Terdapat tiga jenis utama yield curve yang biasa ditemukan di pasar keuangan:
1. Normal Yield Curve
Merupakan bentuk yield curve yang paling umum, di mana suku bunga jangka panjang lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga jangka pendek. Ini menunjukkan ekspektasi bahwa ekonomi akan terus tumbuh, dan inflasi akan meningkat seiring waktu.
2. Inverted Yield Curve
Pada yield curve ini, suku bunga jangka pendek lebih tinggi daripada suku bunga jangka panjang. Inverted yield curve sering kali menjadi sinyal resesi karena investor memperkirakan suku bunga akan turun di masa depan sebagai respons terhadap perlambatan ekonomi.
3. Flat Yield Curve
Yield curve ini terjadi ketika suku bunga jangka pendek dan jangka panjang hampir sama. Ini mencerminkan ketidakpastian di pasar mengenai arah pertumbuhan ekonomi dan kebijakan moneter. Flat yield curve biasanya muncul dalam periode transisi ekonomi.
Karakteristik Yield Curve
Beberapa karakteristik penting dari yield curve yang perlu diperhatikan adalah:
1. Kemiringan (Slope)
Kemiringan yield curve menunjukkan seberapa besar perbedaan antara suku bunga jangka pendek dan jangka panjang. Kemiringan yang tajam menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara kemiringan yang datar atau terbalik menandakan ketidakpastian atau pesimisme.
2. Level
Level yield curve menggambarkan tingkat suku bunga secara keseluruhan. Posisi yield curve yang lebih tinggi menunjukkan bahwa suku bunga di pasar sedang meningkat, biasanya sebagai hasil dari ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.
3. Perubahan Bentuk (Shifts)
Yield curve dapat berubah bentuk berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan kebijakan moneter. Perubahan ini bisa berupa parallel shifts (ketika seluruh kurva naik atau turun), atau perubahan dalam kemiringan dan kelengkungan kurva.
4. Volatilitas
Yield curve juga dapat mengalami fluktuasi seiring dengan perubahan ekspektasi pasar terhadap inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan suku bunga. Tingkat volatilitas yield curve sering kali mencerminkan ketidakpastian di pasar keuangan.