Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading

Weighted Moving Average

Pengertian Weighted Moving Average (WMA)

Weighted Moving Average (WMA) adalah salah satu jenis moving average dalam analisis teknis yang memberikan penekanan lebih pada data harga terbaru dibandingkan dengan data yang lebih lama. WMA dihitung dengan mengalikan setiap harga dalam seri data dengan bobot tertentu, yang biasanya berhubungan dengan posisi harga dalam rangkaian waktu.

Dalam WMA, harga terbaru mendapat bobot yang lebih berat, sementara harga yang lebih lama mendapat bobot yang lebih rendah. Bobot biasanya ditentukan dalam urutan linear, di mana harga terbaru mendapat bobot tertinggi dan berkurang secara bertahap untuk harga yang lebih lama.

Rumus Weighted Moving Average (WMA)

Rumus dasar untuk menghitung WMA adalah sebagai berikut:

WMA = P1 x W1 + P2 x W2 + P3 x W3 +...+ Pn x Wn / W1+W2+W3+....+Wn

Keterangan : 

  • P1,P2,...,Pn adalah harga periode terkini hingga periode n yang lalu.

  • W1,W2,...,Wn adalah bobot yang diberikan untuk masing-masing harga tersebut.

  • n adalah jumlah total periode yang dihitung.

Contoh Perhitungan Weighted Moving Average (WMA)

Mari kita lihat contoh perhitungan Weighted Moving Average (WMA) dengan menggunakan data harga penutupan saham dan periode waktu tertentu.

Misalkan kita ingin menghitung WMA untuk 5 hari terakhir dengan data harga penutupan sebagai berikut:

Hari 1 (terbaru): $20

Hari 2: $19

Hari 3: $18

Hari 4: $17

Hari 5 (terlama): $16

Kita akan memberikan bobot yang lebih besar pada data terbaru. Dalam hal ini, kita memberikan bobot sesuai dengan urutan hari (Hari 1 mendapatkan bobot 5, Hari 2 mendapatkan bobot 4, dst.).

Perhitungan WMA akan sebagai berikut:

Bobot total = 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15

WMA = [(5 × $20) + (4 × $19) + (3 × $18) + (2 × $17) + (1 × $16)] / 15

WMA = (100 + 76 + 54 + 34 + 16) / 15

WMA = 280 / 15

WMA = $18.67

Jadi, Weighted Moving Average (WMA) untuk 5 hari tersebut adalah $18.67. Ini berarti bahwa rata-rata harga saham yang disesuaikan dengan bobotnya lebih condong ke harga yang lebih baru dan bisa memberikan sinyal yang lebih responsif dibandingkan dengan rata-rata bergerak sederhana.

Perbedaan Weighted Moving Average (WMA) vs. Simple Moving Average (SMA)

  • Weighted Moving Average (WMA): Memberikan bobot lebih besar pada data terbaru, sehingga perubahan harga terkini lebih berpengaruh dalam perhitungan rata-rata.

  • Simple Moving Average (SMA): Menghitung rata-rata dengan menjumlahkan semua data dalam periode tertentu dan membaginya dengan jumlah data. Semua data diberi bobot yang sama.

Dalam trading forex atau emas, Simple Moving Average (SMA) dan Weighted Moving Average (WMA) digunakan sebagai indikator teknikal untuk menganalisis tren harga.

  • Simple Moving Average (SMA) membantu mengidentifikasi arah tren jangka panjang dengan meratakan fluktuasi harga. Namun, karena semua data diberi bobot yang sama, SMA bisa lambat dalam merespons perubahan harga terbaru.

  • Weighted Moving Average lebih sensitif terhadap perubahan harga terkini karena memberikan bobot lebih besar pada data terbaru. Ini berguna bagi trader yang ingin menangkap perubahan tren lebih cepat.

Kedua indikator ini sering digunakan dalam strategi trading, seperti menentukan level support dan resistance, serta mengidentifikasi sinyal beli atau jual berdasarkan persilangan moving average.

Daftar Isi

DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.