Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading

Sleeping Investor

Apa itu Sleeping Investor?

Sleeping Investor adalah istilah yang merujuk pada seseorang yang berinvestasi di pasar keuangan dengan pendekatan pasif. Investor ini membeli aset, seperti saham, obligasi, atau reksa dana, dan membiarkan investasinya tumbuh tanpa campur tangan aktif dalam pengelolaan harian. 

Mereka cenderung berinvestasi untuk jangka panjang, mempercayakan pengelolaan portofolio mereka kepada profesional atau perusahaan investasi. Sleeping investor umumnya tidak terlalu memperhatikan fluktuasi pasar jangka pendek, fokus pada potensi pertumbuhan nilai aset dalam jangka waktu yang lebih panjang, biasanya bertahun-tahun.

Sleeping investor seringkali menggunakan strategi investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks atau ETF (Exchange-Traded Funds), yang secara otomatis mengikuti pergerakan indeks pasar tertentu, seperti S&P 500 atau Nasdaq.

Kelebihan Sleeping Investor

Ada beberapa kelebihan menjadi sleeping investor, terutama bagi mereka yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk memantau pasar secara aktif:

1. Keuntungan Jangka Panjang 

Sleeping investor memanfaatkan efek dari pertumbuhan jangka panjang dan bunga majemuk. Seiring waktu, investasi mereka dapat berkembang secara signifikan tanpa intervensi harian.

2. Mengurangi Stres 

Dengan tidak terlalu memperhatikan pergerakan pasar jangka pendek, sleeping investor menghindari stres akibat volatilitas pasar. Ini membuat investasi menjadi pengalaman yang lebih santai.

3. Biaya Rendah

Sleeping investor umumnya menggunakan reksa dana indeks atau ETF yang berbiaya rendah, mereka dapat menghindari biaya transaksi yang tinggi atau biaya pengelolaan aktif.

4. Konsistensi 

Strategi ini mendorong investor untuk konsisten dalam menyimpan investasi mereka tanpa tergoda menjual ketika pasar sedang tidak stabil. Ini dapat membantu menghindari keputusan yang didorong oleh emosi.

5. Diversifikasi Otomatis 

Dengan menggunakan instrumen seperti reksa dana indeks, sleeping investor dapat secara otomatis memiliki portofolio yang terdiversifikasi, yang mengurangi risiko konsentrasi pada satu aset atau sektor.

Risiko Sleeping Investor

Meskipun sleeping investor memiliki kelebihan, ada juga risiko yang perlu diperhatikan:

1. Kurangnya Kontrol 

Sleeping investor tidak memantau aset mereka secara aktif, sehingga mereka mungkin tidak sadar jika ada perubahan besar dalam kondisi ekonomi atau perusahaan yang mereka investasikan. Ini dapat menyebabkan potensi kerugian yang lebih besar jika terjadi penurunan pasar yang tajam.

2. Pertumbuhan Terbatas 

Sleeping investor biasanya tidak berpartisipasi dalam trading aktif atau spekulasi, mereka mungkin melewatkan peluang jangka pendek untuk menghasilkan keuntungan lebih besar.

3. Inflasi 

Sleeping investor harus berhati-hati terhadap inflasi, karena nilai uang dapat tergerus oleh kenaikan harga barang dan jasa jika return investasi mereka tidak cukup tinggi untuk mengimbanginya.

4. Tidak Responsif Terhadap Pasar 

Dalam beberapa kasus, sleeping investor mungkin tidak mengambil tindakan cepat dalam merespons perubahan besar dalam pasar. Ini bisa berakibat kerugian lebih besar jika ada krisis ekonomi atau penurunan harga aset secara signifikan.

Cara Menjadi Sleeping Investor

Untuk menjadi sleeping investor yang sukses, ada beberapa langkah yang perlu diikuti:

1. Pilih Instrumen Investasi  

Sleeping investor biasanya berinvestasi dalam reksa dana indeks atau ETF yang melacak indeks pasar utama. Pilihlah instrumen yang mewakili pasar yang Anda yakini akan bertumbuh dalam jangka panjang, seperti indeks saham global atau domestik.

2. Diversifikasi Portofolio 

Pastikan portofolio investasi Anda terdiversifikasi. Ini dapat membantu mengurangi risiko terkait penurunan tajam dalam sektor tertentu. Misalnya, Anda dapat memiliki campuran saham, obligasi, dan aset lain untuk melindungi investasi Anda.

3. Tetap Konsisten 

Sleeping investor harus konsisten dalam strategi mereka. Hindari godaan untuk menjual saat pasar turun atau membeli saat harga naik tinggi. Fokus pada tujuan jangka panjang dan biarkan investasi tumbuh.

4. Pendekatan Dollar-Cost Averaging

Pendekatan Dollar Cost Averaging adalah strategi di mana Anda secara rutin menginvestasikan jumlah uang yang sama pada interval yang tetap, misalnya setiap bulan. Ini membantu mengurangi risiko membeli pada harga tertinggi dan memastikan investasi secara konsisten.

5. Percayakan pada Manajer Investasi 

Jika Anda tidak ingin terlibat langsung dalam pengelolaan investasi, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan jasa manajer investasi profesional yang akan mengelola portofolio Anda.

Trade with HSB Investasi easily

dollar icon

Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB

Registered & supervised by

icon bca

Daftar Isi

Trade with HSB Investasi easily

dollar icon

Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB

Registered & supervised by

icon bca
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.
Buka Akun Demo dan Trading Tanpa Risiko

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil