Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Short selling adalah ketika seorang trader meminjam saham dari broker dan langsung menjualnya dengan harapan harga saham akan turun tidak lama kemudian. Jika ya, trader dapat membeli kembali saham tersebut dengan harga lebih rendah, mengembalikannya ke broker, dan menyimpan selisihnya, dikurangi bunga pinjaman, sebagai keuntungan.
Berikut contohnya: Anda meminjam 10 saham perusahaan, lalu segera menjualnya di pasar saham seharga $10 masing-masing, menghasilkan $100.
Jika harga turun menjadi $5 per saham, Anda dapat menggunakan $100 Anda untuk membeli kembali semua 10 saham hanya dengan $50, kemudian mengembalikan saham tersebut ke broker. Pada akhirnya, Anda mendapatkan $50 secara singkat (dikurangi komisi, biaya, dan bunga).
Kedengarannya cukup sederhana, tapi ada lebih banyak yang perlu dipelajari dari short selling saham daripada hanya memahami konsepnya. Hal ini berkaitan dengan strateginya disertai dengan risiko kerugian yang serius.
Misalnya, seorang investor berpikir bahwa Meta Platforms Inc. (META), sebelumnya Facebook, dinilai terlalu tinggi pada $200 per saham dan akan turun harganya. Dalam hal ini, investor dapat "meminjam" 10 saham Meta dari broker dan kemudian menjual saham tersebut dengan harga pasar saat ini sebesar $200.
Jika saham turun menjadi $125, investor dapat membeli kembali 10 saham pada harga ini, mengembalikan saham yang dipinjam ke broker mereka, dan mendapatkan untung bersih $750 ($2.000 - $1.250). Namun, jika harga saham Meta naik menjadi $250, investor akan kehilangan $500 ($2.000 - $2.500).
Ada dua motivasi utama untuk short selling:
1. Untuk berspekulasi. Alasan paling jelas untuk melakukan short selling adalah untuk mendapatkan keuntungan dari saham atau pasar yang terlalu mahal.
2. Untuk melakukan hedging. Mayoritas investor menggunakan short selling untuk melakukan hedging. Ini berarti mereka melindungi posisi beli lainnya dengan mengimbangi posisi jual.
Short selling bukanlah strategi yang digunakan banyak investor, terutama karena harapannya adalah nilai saham akan naik seiring waktu. Dalam jangka panjang, pasar saham cenderung naik, meski terkadang diselingi oleh bear market di mana saham jatuh secara signifikan.
Bagi investor dengan investasi jangka panjang, membeli saham adalah proposisi yang kurang berisiko daripada short selling. Short selling mungkin hanya digunakan dalam situasi tertentu, seperti di bear market yang berlarut-larut atau jika perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan.
Meskipun demikian, hanya investor berpengalaman yang memiliki toleransi tinggi terhadap risiko dan memahami risiko yang terkait dengan short selling.
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
Artikel Terpopuler HSB