Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Price rejection dalam konteks pasar keuangan merujuk pada situasi di mana harga mencapai tingkat tertentu namun tidak berhasil menembus atau mempertahankan pergerakan di sekitar tingkat tersebut.
Ini mencerminkan respons pasar terhadap tingkat harga tertentu yang menunjukkan ketidakmampuan atau ketidaksetujuan dari para pelaku pasar untuk mendorong harga lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat tersebut.
Candle price rejection dapat diidentifikasi melalui karakteristik tertentu pada grafik candlestick. Berikut adalah beberapa karakteristik umum candle price rejection:
1. Panjang Upper atau Lower Shadow
Candlestick yang menunjukkan price rejection seringkali memiliki panjang upper shadow atau lower shadow yang signifikan. Upper shadow panjang menunjukkan tekanan jual yang kuat di tingkat tertentu, sementara lower shadow panjang menunjukkan tekanan beli yang kuat.
2. Tubuh Candle Kecil
Candlestick price rejection biasanya memiliki tubuh candle yang relatif kecil, menunjukkan bahwa terdapat ketidakpastian atau ketidakmampuan pasar untuk membuat pergerakan signifikan dari tingkat tertentu.
3. Ekor Panjang
Bagian ekor atau shadow yang panjang, baik di bagian atas atau bawah candlestick adalah karakteristik umum dari candle price rejection. Ini mencerminkan upaya pasar untuk mencapai tingkat tertentu tetapi gagal mempertahankan pergerakan tersebut.
4. Sedikit Tubuh Candle
Price rejection dapat ditunjukkan oleh candle dengan tubuh yang hampir tidak ada atau sangat kecil. Ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi pergerakan harga, pasar tidak mampu mempertahankan level tersebut selama periode waktu tertentu.
5. Volume Tidak Konsisten
Pada saat candle price rejection terbentuk, volume perdagangan mungkin tidak selalu mendukung pergerakan tersebut. Hal ini dapat menunjukkan ketidakpastian atau keengganan pelaku pasar untuk mengikuti tren.
6. Pola Price Action
Price action atau pola-pola candlestick seperti doji, spinning top, atau marubozu yang menunjukkan ketidakpastian atau perlawanan pasar dapat menjadi indikator price rejection.
7. Penolakan dari Level Kunci
Candle price rejection seringkali terjadi di atau dekat level-level kunci seperti support (dukungan) atau resistance (resistensi). Penolakan harga dari level-level ini dapat menjadi sinyal penting dalam analisis teknikal.
Berikut adalah beberapa indikator yang dapat digunakan dalam konteks price rejection:
1. Moving Average
Penggunaan moving average dapat membantu mengidentifikasi perubahan tren dan level dukungan/resistensi. Jika harga menolak melewati atau memantul dari moving average, ini dapat dianggap sebagai tanda price rejection.
2. Bollinger Bands
Bollinger Bands dapat membantu mengukur volatilitas pasar dan menunjukkan kondisi overbought atau oversold. Jika harga mencapai atau melewati batas atas atau bawah Bollinger Bands dan kemudian menunjukkan pembalikan, itu dapat dianggap sebagai price rejection.
3. Relative Strength Index
Indikator RSI membantu mengidentifikasi kondisi pasar overbought atau oversold. Jika harga mencapai tingkat ekstrem (tinggi atau rendah) berdasarkan RSI dan kemudian mengalami pembalikan, itu dapat dianggap sebagai price rejection.
4. Volume Indicators
Volume dapat memberikan konfirmasi terhadap price rejection. Jika ada peningkatan volume saat harga menunjukkan tanda-tanda penolakan dari level tertentu, itu dapat mengindikasikan partisipasi pelaku pasar yang lebih besar.
5. Fibonacci Retracements
Fibonacci retracement levels dapat digunakan untuk mengidentifikasi level-level potensial di mana price rejection dapat terjadi. Jika harga mencapai level Fibonacci dan mengalami penolakan, itu dapat dianggap sebagai sinyal price rejection.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan dalam menghadapi price rejection:
1. Identifikasi Level Support dan Resistance
Fokus pada identifikasi level support dan resistance yang signifikan pada grafik. Price rejection sering terjadi di sekitar level-level ini dan dapat memberikan indikasi potensi pembalikan atau kelanjutan tren.
2. Konfirmasi Indikator Teknikal
Gunakan indikator teknikal seperti RSI, Stochastic, atau moving averages untuk memberikan konfirmasi terhadap tanda-tanda price rejection. Jika terdapat divergensi antara pergerakan harga dan indikator, itu dapat memberikan kekuatan tambahan pada sinyal price rejection.
3. Penggunaan Multiple Time Frames
Konfirmasikan price rejection dengan melihat grafik pada multiple time frames. Misalnya, jika price rejection terlihat pada grafik harian, periksa juga grafik 4 jam atau 1 jam untuk mendapatkan konfirmasi lebih lanjut.
4. Perhatikan Volume
Amati volume perdagangan ketika terjadi price rejection. Peningkatan volume dapat memberikan konfirmasi lebih lanjut terhadap potensi pembalikan tren.
5. Pengelolaan Risiko
Terapkan prinsip pengelolaan risiko yang baik dengan menetapkan stop-loss dan target keuntungan yang rasional. Hindari membuka posisi hanya berdasarkan pada satu sinyal price rejection tanpa konfirmasi yang cukup.
6. Analisis Berita
Perhatikan faktor-faktor fundamental yang mungkin mempengaruhi pergerakan harga. Price rejection yang terjadi bersamaan dengan rilis berita atau peristiwa penting dapat memberikan sinyal yang lebih kuat.
7. Evaluasi Sentimen Pasar
Perhatikan sentimen pasar dan berita keuangan untuk menilai apakah pelaku pasar bersedia untuk mengambil risiko atau lebih cenderung menghindari risiko. Ini dapat membantu menafsirkan tanda-tanda price rejection.
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
Artikel Terpopuler HSB