Pending Order

Pengertian Pending Order

Pending Order adalah instruksi yang diberikan oleh trader kepada broker untuk melakukan perdagangan pada harga tertentu di masa depan, jika harga tersebut mencapai tingkat yang ditentukan. Pending order digunakan untuk menghindari keterlibatan langsung dalam pasar saat ini dan memungkinkan trader untuk merencanakan entri dan keluar dengan lebih baik.

Jenis Pending Order

Buy Stop Order

Ditempatkan di atas harga saat ini. Aktif ketika harga naik dan mencapai level yang ditentukan, untuk mengambil posisi beli.

Sell Stop Order

Ditempatkan di bawah harga saat ini. Aktif ketika harga turun dan mencapai level yang ditentukan, untuk mengambil posisi jual.

Buy Limit Order

Ditempatkan di bawah harga saat ini. Aktif ketika harga turun dan mencapai level yang ditentukan, untuk mengambil posisi beli.

Sell Limit Order

Ditempatkan di atas harga saat ini. Aktif ketika harga naik dan mencapai level yang ditentukan, untuk mengambil posisi jual.

Buy Stop Limit Order

Kombinasi dari buy stop dan buy limit order. Ditempatkan di atas harga saat ini dan aktif saat harga naik ke level tertentu, tetapi eksekusi hanya akan dilakukan jika harga kemudian turun ke level tertentu.

Sell Stop Limit Order

Kombinasi dari sell stop dan sell limit order. Ditempatkan di bawah harga saat ini dan aktif saat harga turun ke level tertentu, tetapi eksekusi hanya akan dilakukan jika harga kemudian naik ke level tertentu.

Fungsi Pending Order

Berikut adalah fungsi-fungsi utama dari pending order di pasar keuangan

1. Perencanaan dan Pengaturan

Pending order memungkinkan trader untuk merencanakan dan mengatur perdagangan di masa depan berdasarkan analisis pasar dan strategi perdagangan mereka. Ini memungkinkan trader untuk tetap terdisiplin dan menghindari reaksi impulsif terhadap perubahan pasar.

2. Peluang Tanpa Kehadiran

Dengan menggunakan pending order, trader tidak perlu terus-menerus memantau pasar secara langsung. Mereka dapat menempatkan order untuk masuk atau keluar dari pasar pada tingkat harga yang diinginkan bahkan ketika mereka tidak hadir di depan layar.

3. Eksekusi Otomatis

Pending order akan dieksekusi secara otomatis ketika harga mencapai tingkat yang ditentukan. Ini menghilangkan kebutuhan untuk mengawasi pasar secara terus-menerus dan memungkinkan trader untuk menghindari ketinggalan peluang perdagangan.

4. Menghindari Volatilitas Tiba-tiba

Saat pasar sangat volatil atau terjadi pergerakan harga yang tiba-tiba, pending order dapat membantu menghindari risiko eksekusi pada harga yang tidak diinginkan. Order akan dieksekusi hanya jika harga mencapai tingkat yang telah ditentukan sebelumnya.

5. Strategi Entry dan Exit yang Tepat

Trader dapat menggunakan pending order untuk mengimplementasikan strategi entry dan exit yang sesuai dengan analisis mereka. Misalnya, mereka dapat menempatkan buy limit order pada tingkat support atau sell stop order pada tingkat resistance.

6. Mengelola Waktu

Pending order membantu trader mengelola waktu dengan lebih efisien. Mereka tidak perlu duduk di depan layar sepanjang waktu dan dapat merencanakan perdagangan sesuai dengan jadwal dan komitmen lainnya.

7. Pengendalian Emosi

Dengan menggunakan pending order, trader dapat mengurangi pengaruh emosi dalam pengambilan keputusan perdagangan. Mereka dapat menghindari tekanan psikologis untuk melakukan tindakan impulsif saat harga bergerak.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan pending order haruslah sesuai dengan strategi dan rencana perdagangan yang telah ditetapkan. Meskipun memiliki banyak manfaat, pending order juga memiliki risiko, seperti risiko eksekusi pada harga yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menggunakan pending order dengan bijak dalam aktivitas perdagangan Anda.

Contoh Pending Order

1. Buy Stop Order

Anda menganalisis bahwa jika harga saham XYZ naik di atas resistensi tertentu, kemungkinan akan terjadi pergerakan naik yang signifikan. Anda menempatkan buy stop order di atas harga saat ini, misalnya $50, dengan harapan bahwa jika harga mencapai $51, order beli Anda akan dieksekusi untuk memanfaatkan potensi pergerakan naik.

2. Sell Limit Order

Anda berinvestasi dalam pasangan mata uang EUR/USD. Anda merencanakan untuk menjual pasangan tersebut jika harga mencapai level resistensi yang Anda identifikasi pada 1.2000. Anda menempatkan sell limit order pada level tersebut, dan jika harga mencapai 1.2000, order jual akan otomatis dieksekusi.

3. Buy Limit Order

Anda menganalisis bahwa harga emas akan turun ke level support penting sebelum kembali naik. Anda menempatkan buy limit order di bawah harga saat ini, misalnya $1600, dengan harapan bahwa jika harga mencapai $1590, order beli Anda akan dieksekusi untuk mendapatkan posisi beli saat harga turun.

4. Sell Stop Order

Anda ingin melakukan proteksi terhadap posisi saham Anda jika harga turun di bawah level tertentu. Anda menempatkan sell stop order di bawah harga saat ini, misalnya $45, dengan harapan bahwa jika harga turun ke $44, order jual akan dieksekusi untuk menjual saham Anda dan membatasi kerugian.

5. Buy Stop Limit Order

Anda berencana untuk membeli saham perusahaan teknologi jika terjadi breakout di atas level resistensi tertentu. Anda menempatkan buy stop limit order di atas harga saat ini, misalnya $120, dengan limit harga di $122. Jika harga naik ke $120, maka order akan aktif dan hanya akan dieksekusi jika harga mencapai $122.

6. Sell Stop Limit Order

Anda memiliki posisi jual pada pasangan mata uang GBP/JPY, dan Anda ingin mengambil keuntungan jika harga turun lebih lanjut setelah mencapai level support tertentu. Anda menempatkan sell stop limit order di bawah harga saat ini, misalnya $140, dengan limit harga di $138. Jika harga turun ke $140, maka order akan aktif dan hanya akan dieksekusi jika harga mencapai $138.