Obligasi High Yield

Pengertian Obligasi High-Yield

Obligasi High-Yield, juga dikenal sebagai obligasi non-investment grade adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan peringkat kredit rendah. Perusahaan atau entitas penerbit obligasi ini dinilai memiliki risiko gagal bayar yang lebih tinggi daripada penerbit obligasi dengan peringkat kredit yang lebih tinggi. Obligasi High-Yield menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada obligasi berperingkat tinggi sebagai imbalan atas risiko yang diambil oleh investor.

Penerbit Obligasi High-Yield

Penerbit obligasi High-Yield dapat berasal dari berbagai sektor industri, termasuk perusahaan manufaktur, telekomunikasi, energi, properti, dan lain-lain. Perusahaan yang menghadapi tantangan keuangan, pertumbuhan yang lambat, atau memiliki peringkat kredit rendah umumnya cenderung menerbitkan obligasi High-Yield sebagai cara untuk mendapatkan dana tambahan. 

Pemerintah daerah atau wilayah yang memiliki peringkat kredit rendah juga dapat menerbitkan obligasi High-Yield untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur atau program-program pembangunan lainnya.

Risiko Obligasi High-Yield

Meskipun obligasi High-Yield menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada obligasi berperingkat tinggi, investasi ini juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Beberapa risiko yang terkait dengan obligasi High-Yield antara lain:

Risiko Gagal Bayar: Perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan obligasi High-Yield memiliki kemungkinan gagal bayar yang lebih tinggi daripada penerbit dengan peringkat kredit yang lebih tinggi.

Risiko Likuiditas: Obligasi High-Yield cenderung memiliki likuiditas yang lebih rendah daripada obligasi berperingkat tinggi, yang berarti sulit untuk menjual obligasi tersebut dengan harga yang wajar di pasar sekunder.

Risiko Tingkat Bunga: Pergerakan tingkat suku bunga dapat mempengaruhi harga obligasi High-Yield. Jika tingkat suku bunga naik, harga obligasi High-Yield cenderung turun, dan sebaliknya.

Risiko Bisnis dan Industri: Obligasi High-Yield sering kali diterbitkan oleh perusahaan di sektor industri yang lebih berisiko, seperti energi atau properti, sehingga rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi atau industri.

Manfaat Diversifikasi Obligasi High-Yield

Meskipun obligasi High-Yield memiliki risiko yang tinggi, diversifikasi portofolio dengan memasukkan obligasi High-Yield dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain:

Peningkatan Potensi Pengembalian: Obligasi High-Yield menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada obligasi berperingkat tinggi, sehingga memiliki potensi untuk memberikan pengembalian yang lebih tinggi bagi investor.

Diversifikasi Pendapatan: Diversifikasi portofolio dengan memasukkan obligasi High-Yield dapat membantu mengimbangi risiko investasi lainnya, seperti saham atau obligasi berperingkat tinggi.

Peluang Pertumbuhan Modal: Selain mendapatkan pendapatan bunga yang tinggi, obligasi High-Yield juga memiliki potensi untuk pertumbuhan modal jika harga obligasi naik di pasar sekunder.

Contoh Obligasi High-Yield

Contoh obligasi High-Yield dapat ditemukan dalam berbagai industri, seperti sektor energi dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat utang yang tinggi atau sektor properti dengan pengembang yang menghadapi tantangan keuangan. 

Salah satu contoh obligasi High-Yield yang terkenal adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri minyak dan gas saat harga minyak dunia turun secara signifikan. Obligasi High-Yield juga dapat ditemukan dalam penerbitan obligasi korporat dari perusahaan-perusahaan yang memiliki peringkat kredit rendah oleh lembaga pemeringkat kredit.