Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Margin laba operasi adalah rasio yang digunakan untuk mengukur persentase laba operasional terhadap penjualan bersih suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan "pure profit" yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan, yang murni berasal dari operasi perusahaan tanpa mempertimbangkan kewajiban finansial seperti bunga pinjaman atau pajak.
Rumus untuk menghitung Operating Profit Margin adalah dengan membagi laba operasional dengan penjualan bersih. Laba operasional sendiri diperoleh dengan mengurangi laba kotor dengan beban operasional, yang mencakup biaya penjualan, serta biaya umum dan administrasi.
Semakin tinggi rasio margin laba operasional, semakin besar pula laba operasional yang dihasilkan dari penjualan bersih perusahaan.
Berikut adalah rumus mencari margin laba operasi sebuah perusahaan:
Margin Laba Operasi = (Laba operasional : Penjualan bersih) x 100%
Nilai margin laba operasi menggambarkan seberapa besar bagian dari penjualan perusahaan yang tetap ada setelah meng-cover seluruh biaya operasional. Semakin tinggi nilai OPM, semakin efisien perusahaan dalam mengelola biaya untuk menghasilkan penjualan.
Misalnya, sebuah perusahaan memiliki data penjualan bersih (revenue) sebesar Rp1.000.000.000 dan laba operasional (operating profit) sebesar Rp250.000.000. Maka untuk menghitung margin laba operasinya ada sebagai berikut:
Margin Laba Operasi = (250.000.000 : 1.000.000.000) 100%
= 0,25 x 100%
= 25%
Jadi, margin laba operasi perusahaan ini adalah 25%. Artinya, perusahaan menghasilkan laba operasional sebesar 25% dari setiap rupiah penjualan yang dilakukan.
Margin laba operasi berfungsi untuk menunjukkan seberapa banyak perusahaan dapat mempertahankan setiap dolar penjualan setelah mengurangi biaya operasional. Misalnya, jika margin operasi 60%, perusahaan menyimpan 60 sen dari setiap dolar penjualan.
Uang yang disimpan dapat digunakan untuk membayar biaya non-operasional seperti bunga pinjaman atau pajak, serta untuk investasi kembali dalam bisnis atau distribusi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Margin yang lebih tinggi membantu perusahaan membayar biaya non-operasional dan menunjukkan stabilitas finansial yang lebih baik, mempermudah pembayaran utang dan memberikan nilai lebih kepada pemegang saham.
Margin tinggi menunjukkan efisiensi yang lebih baik, di mana biaya untuk menghasilkan penjualan lebih rendah, sehingga perusahaan membutuhkan penjualan lebih sedikit untuk menghasilkan laba besar.
Margin laba operasi yang tinggi menandakan risiko yang lebih rendah, karena perusahaan dapat lebih mudah menangani kenaikan biaya tak terduga, seperti lonjakan harga bahan baku atau kenaikan gaji pekerja.
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
Artikel Terpopuler HSB