Trading
Long Term Assets atau aset jangka panjang adalah kekayaan perusahaan yang memberikan manfaat ekonomis lebih dari satu tahun. Aset ini bisa berupa barang berwujud seperti properti, mesin, dan peralatan, atau aset tak berwujud seperti hak cipta, paten, merek dagang, waralaba, hingga perangkat lunak.
Aset jangka panjang sering juga disebut sebagai aset tidak lancar. Sebab, jenis aset ini tidak mudah dicairkan dalam waktu singkat seperti halnya aset lancar. Long term assets biasanya dicatat di neraca berdasarkan harga pembelian, sehingga nilainya mungkin tidak mencerminkan harga pasar saat ini.
Perbedaan utama aset tidak lancar dengan aset lancar terletak pada durasi penggunaannya. Aset lancar biasanya dimanfaatkan atau dijual dalam waktu satu tahun. Sementara aset tidak lancar dirancang untuk pemanfaatan jangka panjang.
Kategori Long Term Assets
Beberapa kategori long term assets atau aset jangka panjang mencakup:
Aset Tetap: Termasuk properti, pabrik, peralatan, kendaraan, dan tanah.
Investasi Jangka Panjang: Saham, obligasi, atau real estat yang dipegang untuk jangka panjang.
Aset Tak Berwujud: Hak paten, merek dagang, dan goodwill yang diperoleh melalui penggabungan atau akuisisi.
Namun, tidak semua aset jangka panjang memberikan laba langsung. Misalnya, perusahaan farmasi sering mengeluarkan miliaran dolar untuk penelitian dan pengembangan obat, tetapi hanya sebagian kecil yang berhasil masuk pasar dan menghasilkan keuntungan.
Ciri-ciri Long Term Assets
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari long term assets atau aset jangka panjang:
Jangka waktu lebih dari satu tahun: Tidak seperti aset lancar, yang diharapkan dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun, aset jangka panjang memiliki jangka waktu yang lebih panjang.
Penggunaan berkelanjutan dalam perdagangan: Aset jangka panjang dimaksudkan untuk penggunaan berkelanjutan dalam kegiatan produksi perusahaan.
Kontribusi terhadap perolehan pendapatan jangka panjang: Aset ini memfasilitasi produksi barang atau jasa yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dari waktu ke waktu.
Cara Analisis Long Term Assets
Dalam menilai kekuatan keuangan perusahaan, aset jangka panjang memainkan peran penting. Investor sebaiknya tidak hanya berfokus pada aset ini secara individu, tetapi juga menggabungkannya dengan analisis rasio dan metrik keuangan lain untuk mendapatkan gambaran menyeluruh.
Contoh Kasus: Exxon Mobil Corporation (2018)
Contoh nyata dapat dilihat pada neraca Exxon Mobil Corporation per 30 September 2018:
Investasi dan Piutang Jangka Panjang: $40,427 miliar.
Properti, Pabrik, dan Peralatan: $249,153 miliar, meliputi rig minyak dan mesin pengeboran.
Aset Tak Berwujud: $11,073 miliar.
Total aset jangka panjang Exxon untuk periode tersebut mencapai $300,653 miliar, yang merupakan penjumlahan dari semua komponen tersebut. Aset ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk terus beroperasi dan berinvestasi dalam jangka panjang.