Intrinsic Value

Pengertian Intrinsic Value

Intrinsic value adalah mengacu pada nilai yang sebenarnya dan mendasar dari suatu aset, saham, obligasi, atau investasi lainnya. Ini sering digunakan dalam analisis fundamental untuk menentukan apakah suatu investasi dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah di pasar.

Nilai intrinsik dihitung berdasarkan informasi keuangan dan ekonomi perusahaan, seperti pendapatan, keuntungan, arus kas, dan indikator keuangan lainnya. Untuk menghitung nilai intrinsik saham, perhitungan dilakukan dengan memproyeksikan arus kas masa depan perusahaan dan kemudian menguranginya ke nilai saat ini dengan menggunakan tingkat diskonto yang sesuai.

Fungsi Intrinsic Value

Intrinsic value suatu investasi memainkan peran penting dalam menentukan apakah investasi tersebut undervalued atau overvalued di pasar. Fungsi utama nilai intrinsik adalah untuk membantu investor membuat keputusan investasi yang terinformasi dengan memberikan perkiraan nilai wajar suatu saham berdasarkan data keuangan dan ekonomi perusahaan.

Investor dapat menggunakan Intrinsic value untuk membandingkan harga pasar saham dengan perkiraan nilai wajarnya. Jika harga pasar di bawah, maka saham tersebut dapat dianggap undervalued dan peluang investasi yang bagus.

Di sisi lain, jika harga pasar berada di atas nilai intrinsiknya, maka saham tersebut dapat dianggap overvalued dan bukan merupakan peluang investasi yang baik.

Intrinsic value juga dapat membantu investor mengidentifikasi potensi risiko dan peluang yang terkait dengan investasi. Sebagai contoh, jika Intrinsic value suatu perusahaan diperkirakan akan menurun di masa mendatang, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut sedang menghadapi tantangan atau risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangannya.

Sebaliknya, jika nilai intrinsik diharapkan meningkat, hal itu dapat mengindikasikan bahwa perusahaan berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan.

Rumus intrinsic value

Rumus intrinsic value suatu saham dapat berbeda-beda tergantung dari model penilaian yang digunakan, namun salah satu rumus yang umum digunakan adalah model discounted cash flow (DCF), yang menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan akan dihasilkan oleh perusahaan.

Rumus untuk model DCF adalah:

Intrinsic value = (CF1 / (1+r)^1) + (CF2 / (1+r)^2) + ... + (CFn / (1+r)^n)

Artinya:
CF1 to CFn = arus kas masa depan yang diharapkan setiap tahun
r = tingkat diskonto, yang mencerminkan pengembalian yang diharapkan dari investasi alternatif dengan risiko serupa
n = jumlah tahun di masa depan dimana arus kas diharapkan

Untuk menggunakan rumus ini, seorang investor perlu memperkirakan arus kas masa depan yang diharapkan dari perusahaan, biasanya untuk jangka waktu 5-10 tahun dan kemudian mendiskontokan arus kas tersebut kembali ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto.

Nilai intrinsik yang dihasilkan mewakili perkiraan nilai wajar saham berdasarkan kinerja masa depan yang diharapkan perusahaan.

Contoh Intrinsic Value

Misalnya, jika sebuah perusahaan diharapkan menghasilkan arus kas $10 juta setiap tahun selama 10 tahun ke depan dan tingkat diskonto adalah 10%, Intrinsic value perusahaan akan dihitung sebagai:

PV arus kas = ($10 juta / (1 + 10%)^1) + ($10 juta / (1 + 10%)^2) + ... + ($10 juta / (1 + 10%)^10) = $57,91 juta

Dalam contoh ini, Intrinsic value perusahaan adalah $57,91 juta. Jika harga pasar saham saat ini berada di bawah Intrinsic value ini, maka dapat dianggap undervalued dan merupakan peluang investasi yang bagus. Jika harga pasar berada di atas Intrinsic value , hal itu dapat dianggap terlalu tinggi dan bukan merupakan peluang investasi yang baik.

Penting untuk dicatat bahwa Intrinsic value adalah perkiraan dan dapat berubah berdasarkan perubahan data keuangan dan ekonomi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk terus mengevaluasi kembali Intrinsic value investasinya.

Dalam trading forex, emas (XAUUSD), dan minyak mentah (USOIL), konsep intrinsic value digunakan untuk menilai apakah suatu aset undervalued atau overvalued berdasarkan analisis fundamental dan teknikal.

Misalnya, kita memproyeksikan arus kas bersih tahunan dari emas sebesar $20 juta dan menggunakan tingkat diskonto 5% selama 5 tahun. Berdasarkan rumus di atas, total nilai intrinsiknya adalah $86.65 juta.

Jika harga pasar emas saat ini berada di bawah nilai intrinsik ($86.65 juta), emas tersebut dapat dianggap undervalued. Jika lebih tinggi, mungkin overvalued.

Meskipun menghitung nilai intrinsik emas tidak sekompleks saham atau perusahaan, konsep ini membantu dalam memahami apakah harga emas hari ini sesuai dengan faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi nilai emas. Ini memberikan panduan tambahan bagi trader dalam membuat keputusan investasi berdasarkan analisis fundamental.