Apa itu Disinflasi?
Disinflasi adalah penurunan dalam tingkat inflasi artinya harga barang dan jasa masih naik, tetapi dengan laju yang lebih lambat dibandingkan sebelumnya. Disinflasi berbeda dari deflasi, yang mengacu pada penurunan harga secara absolut.
Dalam kondisi disinflasi, harga umumnya masih meningkat tetapi pada tingkat yang lebih rendah. Disinflasi sering dilihat sebagai tanda bahwa kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral untuk mengontrol inflasi mulai berdampak.
Indikator Disinflasi
Untuk memahami dan mengukur disinflasi, ekonom dan pembuat kebijakan menggunakan beberapa indikator utama, di antaranya adalah:
Indeks Harga Konsumen (CPI)
Salah satu indikator paling umum untuk mengukur disinflasi adalah Consumer Price Index, yang mengukur perubahan harga dalam keranjang belanja barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Disinflasi terjadi ketika kenaikan CPI melambat dari periode sebelumnya.
Indeks Harga Produsen (PPI)
PPI mengukur perubahan harga dari perspektif penjual atau produsen barang dan jasa. Perlambatan dalam PPI dapat mengindikasikan bahwa tekanan inflasi pada tingkat produsen berkurang, yang bisa menandakan awal dari tren disinflasi.
Laporan Pertumbuhan Upah
Pertumbuhan upah yang lambat dapat mengindikasikan bahwa tekanan inflasi dari biaya tenaga kerja berkurang, yang bisa berkontribusi pada disinflasi.
Kebijakan Moneter
Keputusan bank sentral mengenai suku bunga juga bisa menjadi indikator penting. Peningkatan suku bunga biasanya ditujukan untuk menekan inflasi, dan keberhasilan kebijakan ini seringkali terlihat dari laju disinflasi.
Penyebab Disinflasi
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan disinflasi meliputi:
Kebijakan Moneter yang Ketat: Bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk mengekang peminjaman dan pengeluaran, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan inflasi.
Penurunan Permintaan: Penurunan dalam permintaan konsumen atau investasi bisnis dapat mengurangi tekanan pada harga, menyebabkan penurunan laju kenaikan harga.
Efisiensi Produksi: Peningkatan dalam efisiensi produksi atau penurunan biaya bahan baku juga dapat menyebabkan disinflasi, karena produsen mungkin tidak lagi perlu menaikkan harga untuk mempertahankan margin keuntungan.
Ketidakpastian Ekonomi atau Politik: Ketidakpastian ini sering kali menyebabkan konsumen dan bisnis mengurangi pengeluaran, yang mengurangi tekanan inflasi.
Contoh Disinflasi
Sebuah contoh nyata dari disinflasi adalah apa yang terjadi di Amerika Serikat selama tahun 1980-an. Pada awal dekade tersebut, AS mengalami inflasi dua digit yang sangat tinggi. Untuk mengatasi ini, Federal Reserve di bawah kepemimpinan Paul Volcker, memutuskan untuk menaikkan suku bunga secara signifikan.
Langkah ini awalnya menyebabkan resesi di awal 1980-an, tetapi berhasil menurunkan tingkat inflasi dari lebih dari 13% pada tahun 1979 menjadi sekitar 3% pada pertengahan dekade. Inflasi masih terjadi, tetapi pada tingkat yang jauh lebih lambat, menunjukkan fase disinflasi yang berhasil.
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by