Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Death Cross merupakan sinyal teknikal yang mengindikasikan perubahan potensial dari tren naik (bullish) ke tren turun (bearish). Sinyal ini terjadi ketika garis rata-rata pergerakan (moving average) jangka pendek (MA50) melintasi di bawah garis rata-rata pergerakan jangka panjang (MA200). MA50 dan MA200 merupakan jenis rata-rata pergerakan yang umum digunakan oleh para trader dan investor. MA50 merepresentasikan pergerakan harga dalam periode pendek, sementara MA200 mencerminkan pergerakan harga dalam jangka panjang. Saat MA50 melintasi di bawah MA200, ini menandakan bahwa harga aset telah mengalami penurunan dalam periode pendek, dan kemungkinan besar tren bullish sebelumnya akan beralih menjadi tren bearish.
Ini biasanya moving average 50 hari, yang dihitung dengan mengambil harga penutupan rata-rata aset selama 50 hari terakhir.
Ini biasanya merupakan moving average 200 hari, yang dihitung dengan mengambil harga penutupan rata-rata aset selama 200 hari terakhir.
Titik crossover adalah titik di mana moving average jangka pendek melintas di bawah moving average jangka panjang pada grafik harga.
Titik crossover yang terbentuk dan diinterpretasikan sebagai sinyal bearish, yang menunjukkan bahwa harga aset kemungkinan akan terus cenderung turun.
Trader dan investor dapat menunggu konfirmasi Death Cross sebelum membuat keputusan trading. Konfirmasi ini dapat datang dalam bentuk tekanan jual yang meningkat, volume perdagangan yang lebih rendah, atau indikator teknis lainnya yang mengonfirmasi tren bearish.
Katakanlah moving average 50 hari untuk saham tertentu adalah $30, sedangkan moving average 200 hari adalah $35. Seiring waktu, harga saham cenderung menurun, dengan mengikuti moving average 50 hari.
Karena harga saham terus menurun, moving average 50 hari akhirnya melintas di bawah moving average 200 hari dengan harga $28. Ini adalah titik crossover dan memicu sinyal Death Cross.
Trader dan investor yang mengikuti grafik harga saham dapat menafsirkan Death Cross sebagai sinyal bearish, yang menunjukkan bahwa harga saham cenderung terus menurun. Mereka mungkin menggunakan informasi ini untuk menyesuaikan strategi investasi mereka, seperti menjual saham mereka atau shorting saham.
Dalam contoh ini, Death Cross adalah indikator teknis utama yang telah memberikan wawasan tentang arah pergerakan harga saham di masa depan.
Pada fase ini, harga saham sedang tren turun, dan moving average jangka pendek (50 hari) mendekati moving average jangka panjang (200 hari) dari atas. Trader dan investor mungkin melihat ini sebagai tanda peringatan bahwa Death Cross sudah dekat dan mungkin mulai menyesuaikan posisi mereka.
Fase cross terjadi ketika moving average jangka pendek melintas di moving average jangka panjang, memicu sinyal Death Cross. Ini adalah indikator bearish yang kuat yang dapat mendorong trader dan investor untuk menjual posisi mereka atau mengambil posisi jual pada aset.
Mengikuti Death Cross, harga saham mungkin terus cenderung turun, mengarah ke fase post-cross. Trader dan investor akan memantau dengan cermat pergerakan harga saham, mencari tanda-tanda potensi pembalikan tren atau indikator teknis lainnya yang dapat mengonfirmasi tren bearish.
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
Artikel Terpopuler HSB