Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Crowding out adalah fenomena dalam ekonomi di mana peningkatan belanja pemerintah, terutama melalui utang, menyebabkan penurunan investasi sektor swasta.
Ini terjadi karena pemerintah meningkatkan pinjaman untuk membiayai belanja fiskalnya, yang kemudian menyebabkan kenaikan suku bunga.
Ketika suku bunga naik, biaya pinjaman bagi sektor swasta juga meningkat, sehingga investasi swasta menurun. Crowding out sering kali menjadi perhatian dalam situasi di mana pemerintah menjalankan defisit anggaran yang besar dan terus-menerus berhutang.
Crowding out dan crowding in adalah dua konsep yang saling berlawanan dalam ekonomi:
Seperti dijelaskan sebelumnya, crowding out terjadi ketika belanja pemerintah yang besar mengurangi investasi sektor swasta karena suku bunga yang lebih tinggi.
Ini sering terjadi dalam kondisi ekonomi di mana sumber daya, terutama modal, terbatas, sehingga sektor swasta menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan.
Di sisi lain, crowding in adalah kondisi di mana belanja pemerintah yang tinggi justru mendorong peningkatan investasi sektor swasta. Ini dapat terjadi ketika belanja pemerintah, misalnya pada infrastruktur, menciptakan peluang baru bagi sektor swasta untuk berkembang.
Dalam beberapa kasus, peningkatan belanja pemerintah dapat merangsang permintaan agregat, yang akhirnya mendorong investasi swasta lebih lanjut.
Untuk mengatasi efek crowding out, pemerintah dan otoritas moneter dapat mengambil beberapa langkah berikut:
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi efek crowding out adalah dengan mengendalikan defisit anggaran. Dengan mengurangi defisit, pemerintah dapat mengurangi kebutuhan untuk berutang dalam jumlah besar, sehingga tekanan terhadap suku bunga akan berkurang.
Bank sentral dapat mengambil langkah untuk menurunkan suku bunga melalui kebijakan moneter yang ekspansif, seperti menurunkan suku bunga acuan atau membeli obligasi pemerintah (quantitative easing). Ini dapat membantu menjaga suku bunga tetap rendah meskipun pemerintah meningkatkan belanja.
Pemerintah dapat memfokuskan belanja pada proyek-proyek yang memiliki efek multiplier yang tinggi, seperti infrastruktur yang meningkatkan produktivitas ekonomi. Dengan cara ini, belanja pemerintah dapat merangsang pertumbuhan ekonomi secara lebih luas, yang pada akhirnya juga mendukung investasi sektor swasta.
Pemerintah dapat menjalin kemitraan dengan sektor swasta melalui skema Public-Private Partnership (PPP). Ini memungkinkan pemerintah dan sektor swasta untuk berbagi risiko dan manfaat dalam proyek-proyek besar, sehingga mengurangi ketergantungan penuh pada pembiayaan pemerintah.
Salah satu contoh crowding out effect di Indonesia terjadi ketika pemerintah meningkatkan utang untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur besar-besaran. Pada awal tahun 2010-an, Indonesia meluncurkan berbagai proyek infrastruktur ambisius seperti pembangunan jalan tol, bandara, dan pelabuhan.
Sementara proyek-proyek ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang, peningkatan utang pemerintah yang signifikan menyebabkan tekanan pada suku bunga domestik.
Bank Indonesia harus menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar. Namun, suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan sektor swasta kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan dengan biaya yang wajar.
Akibatnya, investasi sektor swasta melambat di beberapa sektor, terutama sektor manufaktur dan properti, yang sangat bergantung pada pembiayaan dengan suku bunga rendah.
Meskipun proyek infrastruktur tersebut memiliki manfaat jangka panjang bagi perekonomian, dalam jangka pendek, crowding out effect membuat investasi swasta menurun dan memperlambat pertumbuhan beberapa sektor ekonomi di Indonesia.
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
Artikel Terpopuler HSB