Trading
Pengertian Cash Bond
Cash bond adalah instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh pemerintah, perusahaan, atau entitas lainnya sebagai bentuk utang jangka panjang dengan jaminan pembayaran bunga secara periodik dan pelunasan pokok utang pada saat jatuh tempo. Cash bond dikenal juga sebagai obligasi tunai, di mana pembeli obligasi memberikan uang tunai kepada penerbit obligasi dan sebagai imbalannya, penerbit berkomitmen untuk membayar bunga secara berkala hingga pokok utang dilunasi pada akhir periode yang telah disepakati.
Manfaat Cash Bond
Cash bond menawarkan sejumlah manfaat baik bagi penerbit maupun pemegang obligasi. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari cash bond:
A. Manfaat bagi Penerbit
Sumber Pendanaan yang Stabil: Penerbit obligasi mendapatkan sumber pendanaan yang stabil untuk jangka panjang. Uang yang diperoleh dari penjualan obligasi dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti pembiayaan proyek infrastruktur, ekspansi bisnis, atau refinancing utang yang ada.
Biaya Modal yang Lebih Rendah: Dalam kondisi pasar yang baik, penerbit bisa mendapatkan dana dengan biaya modal yang lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman bank. Obligasi sering kali menawarkan suku bunga yang lebih kompetitif.
Fleksibilitas dalam Struktur Pembayaran: Obligasi memungkinkan penerbit untuk merancang struktur pembayaran yang sesuai dengan kemampuan keuangan mereka. Misalnya, penerbit bisa memilih untuk membayar bunga secara bulanan, triwulanan, atau tahunan.
B. Manfaat bagi Investor
Penghasilan Bunga yang Teratur: Pemegang obligasi menerima pembayaran bunga secara periodik, yang bisa menjadi sumber penghasilan tetap. Ini sangat berguna bagi investor yang mencari stabilitas pendapatan, seperti pensiunan.
Keamanan Modal: Obligasi dianggap sebagai investasi yang relatif aman, terutama jika diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan rating kredit yang tinggi. Ini memberikan jaminan bahwa investor akan menerima kembali modal pokok mereka pada saat jatuh tempo.
Diversifikasi Portofolio: Investasi dalam obligasi membantu investor mendiversifikasi portofolio mereka, mengurangi risiko dengan memiliki aset yang beragam.
Likuiditas: Banyak obligasi yang diperdagangkan di pasar sekunder, memungkinkan investor untuk menjual obligasi mereka sebelum jatuh tempo jika membutuhkan likuiditas.
Perlindungan Inflasi: Beberapa obligasi, seperti TIPS (Treasury Inflation-Protected Securities) yang diterbitkan oleh pemerintah AS, menawarkan perlindungan terhadap inflasi, memastikan bahwa nilai investasi tidak tergerus oleh kenaikan harga.
Cara Menghitung Cash Bond
Menghitung nilai dan penghasilan dari cash bond memerlukan pemahaman tentang beberapa konsep keuangan dasar, termasuk nilai nominal, kupon, dan yield to maturity (YTM). Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung cash bond:
A. Menghitung Pembayaran Bunga
Pembayaran bunga obligasi ditentukan oleh tingkat kupon, yang dinyatakan sebagai persentase dari nilai nominal obligasi. Misalnya, jika obligasi memiliki nilai nominal $1,000 dan kupon 5%, maka pembayaran bunga tahunan adalah:
Pembayaran Bunga Tahunan= Nilai Nominal x Tingkat Kupon
= $1,000 x 5%
= $50
Jika pembayaran bunga dilakukan setengah tahunan, maka:
Pembayaran Bunga Setengah Tahunan $50/2 = $25
B. Menghitung Yield to Maturity
Yield to Maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian tahunan yang diharapkan dari obligasi jika dipegang hingga jatuh tempo. Menghitung YTM memerlukan iterasi atau penggunaan perangkat lunak keuangan, tetapi secara konseptual dapat dipahami dengan menyelesaikan persamaan harga obligasi di atas untuk rrr.
Contoh Penerima Cash Bond
Contoh penerima cash bond bervariasi tergantung pada jenis penerbit dan tujuan penerbitan obligasi. Berikut adalah beberapa contoh utama:
A. Pemerintah
Pemerintah Nasional: Pemerintah mengeluarkan obligasi untuk membiayai proyek infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan publik lainnya. Contoh terkenal adalah US Treasury Bonds yang diterbitkan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Pemerintah Daerah: Pemerintah kota atau daerah juga bisa menerbitkan obligasi untuk proyek-proyek lokal seperti pembangunan jalan, sekolah, atau fasilitas umum lainnya.
B. Perusahaan
Perusahaan Besar: Perusahaan multinasional seperti Apple atau Google sering menerbitkan obligasi untuk membiayai ekspansi bisnis, pengembangan produk baru, atau refinancing utang yang ada. Obligasi ini dikenal sebagai corporate bonds.
Perusahaan Menengah: Perusahaan skala menengah juga bisa menggunakan obligasi sebagai sumber pendanaan alternatif selain pinjaman bank. Misalnya, perusahaan manufaktur yang membutuhkan dana untuk meningkatkan kapasitas produksi.
C. Lembaga Keuangan
Bank: Bank besar sering menerbitkan obligasi untuk mendanai operasional mereka, memperkuat neraca keuangan, atau mematuhi peraturan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.
Perusahaan Asuransi: Perusahaan asuransi dapat menerbitkan obligasi untuk mendanai klaim asuransi dan memenuhi kewajiban keuangan lainnya.
D. Proyek Infrastruktur
Proyek Energi: Proyek pembangkit listrik, energi terbarukan, atau infrastruktur energi lainnya sering dibiayai melalui penerbitan obligasi oleh perusahaan energi atau konsorsium proyek.
Proyek Transportasi: Proyek pembangunan jalan tol, bandara, atau pelabuhan sering dibiayai melalui obligasi yang diterbitkan oleh badan usaha milik negara atau perusahaan swasta yang bekerja sama dengan pemerintah.
E. Lembaga Pendidikan
Universitas dan Sekolah: Lembaga pendidikan dapat menerbitkan obligasi untuk membiayai pembangunan fasilitas baru, seperti gedung kuliah, asrama, atau laboratorium penelitian.