Breakout

Apa itu Breakout Trading?

Breakout trading adalah strategi trading yang populer di kalangan trader yang beroperasi di pasar saham, forex, dan komoditas. Strategi ini berfokus pada identifikasi dan pemanfaatan momen ketika harga aset bergerak di luar batas yang telah ditentukan, yang dikenal sebagai 'range' harga. Breakout bisa terjadi di kedua arah naik atau turun dan biasanya diikuti oleh peningkatan volume perdagangan dan volatilitas yang tinggi.

Dalam konteks ini, breakout tidak hanya menunjukkan pergerakan harga yang melampaui batas tertentu tetapi juga harus mendapat konfirmasi melalui volume yang lebih tinggi. Ini mengindikasikan adanya komitmen nyata dari pembeli atau penjual dalam memindahkan harga dari range tersebut. 

Trader yang menggunakan strategi ini sering mencari peluang untuk masuk ke posisi segera setelah breakout terkonfirmasi, berharap untuk menangkap awal dari pergerakan harga yang signifikan.

Ciri - Ciri Breakout Trading

Berikut ciri-ciri breakout trading yang bisa Anda pahami adalah:

1. Perubahan Volatilitas

Salah satu ciri khas breakout pattern adalah peningkatan tajam dalam volatilitas. Harga aset yang sebelumnya bergerak dalam range yang stabil tiba-tiba memperlihatkan fluktuasi harga yang besar, menandakan perubahan dalam sentimen pasar.

2. Volume Perdagangan Tinggi

Breakout yang sah seringkali disertai dengan peningkatan volume perdagangan. Ini menunjukkan bahwa banyak trader dan investor memperhatikan level harga tersebut dan siap untuk beraksi, memberikan kredibilitas lebih pada pergerakan harga tersebut.

3. Penetapan Harga

Harga yang breakout biasanya melewati resistance atau support yang signifikan. Resistance adalah level di atas harga saat ini yang sebelumnya telah mencegah harga naik lebih lanjut, sementara support adalah level di bawah harga saat ini yang telah mencegah harga jatuh lebih dalam.

4. Kontinuitas

Setelah breakout, sering kali terjadi follow-through atau kelanjutan tren. Ini berarti bahwa harga terus bergerak dalam arah breakout, yang memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang berkelanjutan.

Contoh Breakout Trading System

Untuk mengilustrasikan sistem trading breakout, mari kita pertimbangkan dua contoh dalam pasar forex dan saham:

1. Breakout Channel

Salah satu sistem trading breakout yang paling umum adalah menggunakan channel. Channel bisa berbentuk horizontal, naik, atau turun dan dibuat dengan menghubungkan titik-titik tinggi dan titik-titik rendah pada grafik harga.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

• Identifikasi Channel: Pertama, identifikasi channel pada grafik harga dengan menghubungkan swing highs dan swing lows.

• Tunggu Breakout: Tunggu harga untuk 'break' atau keluar dari channel tersebut. Breakout yang valid sering kali diikuti oleh volume yang lebih tinggi.

• Buka Posisi: Masuk posisi sesuai dengan arah breakout. Jika harga breakout ke atas, pertimbangkan untuk mengambil posisi long (beli). Jika harga breakout ke bawah, pertimbangkan untuk mengambil posisi short (jual).

• Tetapkan Stop-Loss: Selalu gunakan stop-loss untuk membatasi risiko. Stop-loss bisa ditempatkan di dalam channel, tepat di bawah level support atau di atas level resistance.

• Ambil Keuntungan: Tetapkan target keuntungan berdasarkan level harga kunci atau menggunakan risk-reward ratio yang telah ditentukan.

2. Breakout Moving Average

Strategi ini menggunakan moving average (MA) sebagai acuan untuk menentukan breakout.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

• Tetapkan Moving Average: Gunakan MA sederhana seperti MA 50-hari atau 200-hari pada grafik harian.

• Identifikasi Breakout: Amati ketika harga menembus MA dengan pergerakan yang tajam dan didukung oleh volume tinggi.

• Buka Posisi: Buka posisi beli jika harga breakout di atas MA atau posisi jual jika harga jatuh di bawah MA.

• Manajemen Risiko: Tentukan stop-loss beberapa pips di bawah MA untuk posisi beli atau di atas MA untuk posisi jual, untuk melindungi terhadap kemungkinan false breakout.

• Tentukan Target Profit: Target profit bisa ditentukan berdasarkan level support/resistance berikutnya atau menggunakan perhitungan risk-reward ratio.