Pengertian Beneficiary

Beneficiary atau penerima manfaat adalah individu atau entitas yang berhak menerima keuntungan atau manfaat dari suatu aset, polis asuransi, wasiat, trust, atau kontrak lainnya. Dalam konteks keuangan dan hukum, beneficiary sering kali merujuk pada orang atau organisasi yang akan menerima pembayaran, properti real estate, atau keuntungan lainnya setelah kejadian tertentu, seperti kematian pemegang polis atau pembubaran trust.

Jenis-jenis Beneficiary

Beneficiary dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan berbagai faktor, seperti jenis instrumen hukum, peran yang dimainkan, dan hak-hak yang diterima. Berikut adalah beberapa jenis beneficiary yang umum:

1. Primary Beneficiary

Primary beneficiary adalah pihak pertama yang berhak menerima manfaat dari suatu aset atau polis. Mereka adalah penerima utama yang akan menerima manfaat atau aset jika kejadian tertentu, seperti kematian pemegang polis atau pembubaran trust, terjadi.

Contoh:

Dalam polis asuransi jiwa, primary beneficiary adalah orang yang pertama kali menerima pembayaran manfaat kematian setelah pemegang polis meninggal dunia.

2. Contingent Beneficiary

Contingent beneficiary adalah penerima manfaat kedua yang akan menerima manfaat hanya jika primary beneficiary tidak dapat atau tidak mau menerima manfaat tersebut. Mereka adalah penerima cadangan yang akan menerima manfaat jika primary beneficiary tidak ada.

Contoh:

Jika dalam polis asuransi jiwa primary beneficiary meninggal sebelum pemegang polis, maka contingent beneficiary akan menerima manfaat kematian.

3. Revocable Beneficiary

Revocable beneficiary adalah penerima manfaat yang penunjukannya dapat diubah oleh pemegang polis atau pembuat perjanjian kapan saja tanpa persetujuan dari beneficiary. Ini memberikan fleksibilitas kepada pemegang polis untuk mengubah penerima manfaat sesuai dengan keinginan mereka.

Contoh:

Dalam trust yang dapat diubah, pemilik trust dapat mengubah penerima manfaat kapan saja selama mereka hidup.

4. Irrevocable Beneficiary

Irrevocable beneficiary adalah penerima manfaat yang penunjukannya tidak dapat diubah tanpa persetujuan mereka. Ini memberikan jaminan kepada beneficiary bahwa mereka akan menerima manfaat atau hak yang ditentukan dalam perjanjian.

Contoh:

Dalam beberapa polis asuransi, pemegang polis mungkin menetapkan beneficiary yang tidak dapat diubah untuk memastikan bahwa manfaat kematian akan diterima oleh beneficiary yang ditunjuk.

5. Specific Beneficiary

Specific beneficiary adalah penerima manfaat yang menerima aset tertentu yang ditentukan dalam wasiat atau trust. Mereka menerima aset yang spesifik seperti properti, kendaraan, atau jumlah uang yang telah ditentukan.

Contoh:

Dalam wasiat, seseorang mungkin menunjuk anak mereka sebagai specific beneficiary yang akan menerima rumah keluarga.

6. Residual Beneficiary

Residual beneficiary adalah penerima manfaat yang menerima sisa aset atau manfaat setelah semua distribusi kepada specific beneficiary dilakukan. Mereka menerima apa yang tersisa dari harta atau trust setelah semua kewajiban dan distribusi terpenuhi.

Contoh:

Dalam wasiat, setelah semua specific beneficiary menerima bagian mereka, residual beneficiary mungkin menerima sisa dari harta yang belum dibagikan.

Syarat Beneficiary

Penunjukan dan validitas beneficiary memerlukan pemenuhan beberapa syarat tertentu. Syarat-syarat ini memastikan bahwa penerima manfaat dapat secara sah menerima manfaat atau hak yang ditentukan dalam perjanjian atau instrumen hukum.

1. Identitas Beneficiary

Beneficiary harus diidentifikasi dengan jelas dalam dokumen yang relevan. Informasi identitas termasuk nama lengkap, alamat, dan hubungan dengan pemegang polis atau pembuat perjanjian. Identifikasi yang jelas mengurangi risiko sengketa atau kebingungan di kemudian hari.

Contoh:

Dalam polis asuransi jiwa, pemegang polis harus memberikan nama lengkap dan informasi kontak dari beneficiary yang ditunjuk.

2. Kelayakan Hukum

Beneficiary harus memenuhi kelayakan hukum untuk menerima manfaat. Ini termasuk status hukum mereka, usia, dan kapasitas mental. Dalam beberapa kasus, individu yang belum dewasa mungkin memerlukan trustee atau wali untuk menerima dan mengelola manfaat atas nama mereka.

Contoh:

Seorang anak di bawah umur yang ditunjuk sebagai beneficiary dalam polis asuransi jiwa mungkin memerlukan wali atau trustee untuk mengelola manfaat sampai mereka mencapai usia dewasa.

3. Persetujuan Beneficiary

Dalam kasus irrevocable beneficiary, persetujuan beneficiary diperlukan untuk setiap perubahan dalam penunjukan mereka. Ini memberikan perlindungan hukum kepada beneficiary bahwa hak mereka tidak dapat diubah tanpa persetujuan mereka.

Contoh:

Jika seorang pemegang polis ingin mengubah beneficiary dari irrevocable beneficiary ke pihak lain, mereka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari beneficiary asli.

4. Penunjukan Sah

Penunjukan beneficiary harus dilakukan secara sah dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Ini termasuk pemenuhan semua persyaratan dokumen dan formalitas hukum yang diperlukan. Dokumen yang relevan harus ditandatangani, disaksikan, dan disimpan dengan benar.