Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Behavioral economics adalah cabang ekonomi yang mengkaji bagaimana faktor psikologis, sosial, kognitif, dan emosional mempengaruhi keputusan ekonomi individu dan kelompok.
Berbeda dengan ekonomi tradisional yang mengasumsikan bahwa individu selalu membuat keputusan rasional untuk memaksimalkan utilitas, behavioral economics memeriksa bagaimana perilaku nyata sering kali menyimpang dari rasionalitas tersebut.
Cabang ini menggabungkan wawasan dari psikologi dan ekonomi untuk menjelaskan bagaimana orang sebenarnya membuat keputusan dalam situasi dunia nyata.
Behavioral economics didasarkan pada beberapa prinsip kunci yang membedakannya dari ekonomi klasik:
Individu seringkali mengalami bias kognitif, seperti bias konfirmasi (mencari informasi yang sesuai dengan keyakinan mereka) atau efek framing (terpengaruh oleh cara informasi disajikan). Bias ini dapat memengaruhi keputusan ekonomi dengan cara yang tidak rasional.
Dikembangkan oleh Daniel Kahneman dan Amos Tversky, teori ini menyatakan bahwa individu menilai hasil berdasarkan keuntungan dan kerugian relatif terhadap titik referensi, bukan nilai absolut. Orang cenderung lebih takut akan kerugian daripada menghargai keuntungan yang setara.
Individu sering kali lebih memilih hadiah kecil yang segera dibandingkan dengan hadiah besar di masa depan. Fenomena ini menjelaskan mengapa banyak orang kesulitan dalam perencanaan jangka panjang, seperti tabungan untuk pensiun.
Endowment effect adalah orang cenderung memberi nilai lebih pada barang yang mereka miliki dibandingkan dengan barang yang belum mereka miliki. Ini dapat memengaruhi keputusan pembelian dan penjualan.
Keputusan sering dipengaruhi oleh norma sosial dan perilaku orang lain. Misalnya, seseorang mungkin memilih produk tertentu karena banyak orang di sekitarnya juga menggunakan produk tersebut.
Behavioral economics mulai berkembang pada akhir abad ke-20 sebagai reaksi terhadap batasan-batasan ekonomi neoklasik yang mengasumsikan rasionalitas sempurna. Beberapa tonggak sejarah penting dalam perkembangan behavioral economics adalah:
Konsep awal tentang pengaruh psikologis terhadap ekonomi dapat ditelusuri kembali ke karya-karya awal seperti "Thinking, Fast and Slow" oleh Daniel Kahneman, yang mempopulerkan banyak ide behavioral economics.
Daniel Kahneman dan Amos Tversky memainkan peran kunci dalam pengembangan behavioral economics melalui teori prospek mereka, yang mendemonstrasikan bagaimana orang menilai risiko dan keuntungan secara tidak rasional.
Pada tahun 2002, Daniel Kahneman dianugerahi Hadiah Nobel Ekonomi atas karyanya dalam behavioral economics, yang membantu mengangkat cabang ini ke panggung internasional dan meningkatkan minat dalam studi tentang pengaruh psikologis terhadap keputusan ekonomi.
Selama dua dekade terakhir, behavioral economics telah berkembang pesat dengan penemuan baru dan aplikasi praktis di berbagai bidang, termasuk kebijakan publik, pemasaran, dan kesehatan.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi keputusan dalam behavioral economics:
Emosi, kepercayaan diri, dan persepsi diri dapat memengaruhi keputusan. Misalnya, seseorang mungkin mengabaikan risiko karena optimisme berlebihan atau ketidakmampuan untuk menilai risiko secara objektif.
Interaksi sosial, norma sosial, dan pengaruh kelompok dapat mempengaruhi keputusan individu. Orang mungkin membuat keputusan yang berbeda berdasarkan apa yang dianggap diterima atau dihargai oleh kelompok sosial mereka.
Cara individu memproses informasi, seperti keterbatasan memori atau kesalahan kognitif, dapat mempengaruhi keputusan. Misalnya, heuristik seperti aturan praktis dapat menyebabkan keputusan yang tidak optimal.
Kondisi ekonomi, seperti fluktuasi harga atau pendapatan, juga mempengaruhi keputusan. Perubahan dalam situasi ekonomi dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku konsumsi dan investasi.
Behavioral economics telah diterapkan dalam berbagai cara untuk memahami dan mempengaruhi perilaku:
Pemerintah menggunakan prinsip behavioral economics untuk merancang kebijakan yang lebih efektif. Contohnya adalah penggunaan "nudges" untuk mendorong perilaku yang lebih sehat, seperti memilih opsi default untuk pendaftaran organ atau program tabungan pensiun.
Perusahaan menggunakan wawasan dari behavioral economics untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif. Contohnya adalah strategi penetapan harga yang memanfaatkan efek harga referensi atau penggunaan teknik framing untuk meningkatkan penjualan.
Behavioral economics membantu individu memahami bias kognitif mereka dan membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Misalnya, alat perencanaan keuangan yang mengatasi masalah temporal discounting dapat membantu orang merencanakan tabungan pensiun yang lebih baik.
Perusahaan ritel menggunakan behavioral economics untuk meningkatkan pengalaman belanja. Misalnya, penempatan produk di area yang strategis atau penggunaan teknik pengemasan yang menarik dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Trade with HSB Investasi easily
Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB
Registered & supervised by
Silahkan masukan nomor HP
Nomor Handphone harus dimulai dengan 8
Nomor HP tidak valid
Kode verifikasi dperlukan
Kode verifikasi salah
Silakan masukkan password
Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka
Minimal 8 karakter
Setidaknya 1 angka
Setidaknya 1 huruf besar
Setidaknya 1 huruf kecil
Artikel Terpopuler HSB