Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading

Basis Risk

Pengertian Basis Risk

Basis risk adalah risiko yang muncul akibat perbedaan antara harga suatu aset atau instrumen keuangan dengan harga dari instrumen derivatif atau kontrak yang digunakan untuk melindungi aset tersebut. Dengan kata lain, basis risk terjadi ketika harga instrumen yang diperdagangkan di pasar derivatif tidak bergerak sejalan dengan harga aset yang mendasarinya. 

Basis risk sangat relevan dalam perdagangan komoditas, mata uang, dan instrumen keuangan lainnya yang menggunakan kontrak berjangka (futures), opsi, atau instrumen derivatif lainnya untuk tujuan lindung nilai.

Jenis-jenis Basis Risk

Basis risk dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung pada konteks dan instrumen yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis basis risk yang umum ditemui:

A. Basis Risk dalam Kontrak Berjangka

  • Calendar Basis Risk: Risiko ini muncul ketika terdapat perbedaan waktu antara posisi tunai dan posisi futures. Misalnya, seorang pedagang yang memegang aset tunai mungkin menghadapi risiko bahwa basis akan berubah sebelum jatuh tempo kontrak futures yang dipegangnya.

  • Product Basis Risk: Risiko ini terjadi ketika aset yang mendasari kontrak futures berbeda dari aset yang sebenarnya dipegang. Misalnya, seorang petani yang menjual gandum mungkin menggunakan kontrak futures jagung untuk lindung nilai karena tidak ada kontrak futures gandum yang tersedia.

B. Basis Risk dalam Opsi

  • Strike Price Basis Risk: Risiko ini timbul dari perbedaan antara harga aset yang mendasari dan harga eksekusi (strike price) opsi. Perubahan dalam volatilitas pasar dan waktu sampai jatuh tempo opsi dapat mempengaruhi basis.

  • Expiration Basis Risk: Risiko ini terkait dengan perbedaan antara tanggal jatuh tempo opsi dan periode waktu di mana aset mendasari dipegang atau diperdagangkan. Basis risk bisa meningkat jika terdapat perubahan besar dalam harga aset mendasari mendekati tanggal jatuh tempo opsi.

C. Basis Risk dalam Lindung Nilai Mata Uang

  • Currency Basis Risk: Risiko ini muncul ketika terdapat perbedaan antara nilai tukar mata uang dalam kontrak lindung nilai dan nilai tukar pasar spot. Perubahan nilai tukar dapat menyebabkan perbedaan dalam hasil yang diharapkan dari strategi lindung nilai.

  • Cross-currency Basis Risk: Risiko ini terjadi ketika menggunakan kontrak derivatif dalam mata uang yang berbeda dari aset yang mendasarinya. Fluktuasi nilai tukar antara dua mata uang dapat mempengaruhi efektivitas lindung nilai.

Kegunaan Basis Risk

Meskipun basis risk dianggap sebagai risiko tambahan dalam strategi lindung nilai, pemahaman yang baik tentang basis risk dapat memberikan beberapa kegunaan penting dalam manajemen risiko dan pengambilan analisis keputusan investasi.

A. Manajemen Risiko

  • Pengelolaan Volatilitas Harga: Dengan memahami basis risk, perusahaan dapat lebih efektif mengelola volatilitas harga aset yang mendasarinya. Ini membantu dalam mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan stabilitas keuangan.

  • Optimalisasi Strategi Lindung Nilai: Mengetahui jenis-jenis basis risk yang relevan dapat membantu perusahaan memilih strategi lindung nilai yang paling sesuai dan mengoptimalkan penggunaan instrumen derivatif.

B. Pengambilan Keputusan Investasi

  • Penentuan Harga yang Lebih Akurat: Analisis basis risk memungkinkan perusahaan untuk membuat proyeksi harga yang lebih akurat untuk aset mereka. Ini penting dalam penentuan harga jual dan pembelian serta dalam perencanaan keuangan jangka panjang.

  • Evaluasi Kinerja Lindung Nilai: Basis risk dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas strategi lindung nilai yang diterapkan. Dengan mengukur perbedaan antara hasil yang diharapkan dan hasil aktual, perusahaan dapat menilai apakah strategi tersebut berhasil mengurangi risiko seperti yang diinginkan.

C. Pengembangan Produk Keuangan

  • Inovasi dalam Instrumen Derivatif: Pemahaman mendalam tentang basis risk dapat mendorong pengembangan instrumen derivatif baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan lindung nilai spesifik. Ini dapat meningkatkan fleksibilitas dan efektivitas manajemen risiko.

  • Pengelolaan Portofolio yang Lebih Baik: Investor dapat menggunakan analisis basis risk untuk menyusun portofolio yang lebih tahan terhadap fluktuasi pasar. Dengan demikian, mereka dapat mencapai keseimbangan yang lebih baik antara risiko dan pengembalian.

Contoh Basis Risk

Untuk memahami bagaimana basis risk bekerja dalam praktik, mari kita lihat beberapa contoh nyata dalam berbagai konteks.

A. Basis Risk dalam Perdagangan Komoditas

  • Petani Gandum dan Kontrak Futures Jagung: Seorang petani gandum mungkin menggunakan kontrak futures jagung untuk melindungi nilai pendapatannya karena tidak ada kontrak futures gandum yang tersedia. 

Jika harga gandum dan jagung tidak bergerak sejalan, petani tersebut akan menghadapi basis risk. Misalnya, jika harga gandum turun tetapi harga jagung tetap stabil atau naik, nilai lindung nilai petani tersebut akan berkurang, menyebabkan kerugian finansial.

  • Produsen Minyak dan Kontrak Futures Minyak: Seorang produsen minyak menggunakan kontrak futures minyak untuk melindungi nilai produksi mereka. Jika terdapat perbedaan antara harga spot minyak dan harga futures minyak, produsen tersebut akan menghadapi basis risk. 

Misalnya, jika harga spot minyak turun lebih tajam daripada harga futures, nilai lindung nilai produsen akan berkurang, mengurangi efektivitas strategi lindung nilai mereka.

B. Basis Risk dalam Pasar Keuangan

  • Perusahaan Multinasional dan Lindung Nilai Mata Uang: Sebuah perusahaan multinasional dengan operasi di beberapa negara menggunakan kontrak valuta asing berjangka untuk melindungi nilai pendapatan dalam mata uang asing. Jika nilai tukar antara mata uang domestik dan mata uang asing berubah dengan cara yang tidak diantisipasi, perusahaan tersebut akan menghadapi basis risk. 

Misalnya, jika nilai tukar dolar AS terhadap euro berubah secara signifikan setelah kontrak berjangka dibuat, hasil lindung nilai perusahaan mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan.

  • Investor Saham dan Opsi: Seorang investor saham menggunakan opsi put untuk melindungi portofolionya dari penurunan harga saham. Jika harga saham yang mendasari opsi dan harga opsi tidak bergerak sejalan, investor tersebut akan menghadapi basis risk. 

Misalnya, jika volatilitas pasar meningkat dan harga opsi put tidak mencerminkan perubahan ini, nilai lindung nilai dari opsi put tersebut akan berkurang, menyebabkan kerugian bagi investor.

Trade with HSB Investasi easily

dollar icon

Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB

Registered & supervised by

icon bca

Daftar Isi

Trade with HSB Investasi easily

dollar icon

Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB

Registered & supervised by

icon bca
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.
Buka Akun Demo dan Trading Tanpa Risiko

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil