Trading & kelola akun MT di Aplikasi HSB Trading

Account Receivable

Pengertian Account Receivable

Account receivable (piutang dagang) adalah jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit. Piutang dagang dicatat sebagai aset lancar di neraca perusahaan karena diharapkan akan diterima dalam waktu kurang dari satu tahun. Account receivable mencerminkan penjualan kredit yang telah dilakukan perusahaan dan merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen kas dan likuiditas.

Komponen Account Receivable

Account receivable terdiri dari beberapa komponen penting yang harus dipahami oleh perusahaan untuk memastikan pengelolaan piutang yang efektif. Berikut adalah beberapa komponen utama dari account receivable:

1. Faktur

Faktur adalah dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada pelanggan yang merinci barang atau jasa yang telah dikirim dan jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan. Faktur biasanya mencakup informasi seperti tanggal transaksi, rincian barang atau jasa, jumlah yang harus dibayar, dan tanggal jatuh tempo.

2. Tanggal Jatuh Tempo

Tanggal jatuh tempo adalah tanggal di mana pembayaran atas faktur harus dilakukan oleh pelanggan. Pembayaran yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo dapat mengakibatkan denda atau bunga keterlambatan.

3. Termin Pembayaran

Termin pembayaran merujuk pada syarat-syarat pembayaran yang disepakati antara perusahaan dan pelanggan. Contoh termin pembayaran adalah 2/10, net 30, yang berarti pelanggan dapat mengambil diskon 2% jika pembayaran dilakukan dalam 10 hari, tetapi seluruh jumlah harus dibayar dalam 30 hari.

4. Diskon Pembayaran

Beberapa perusahaan menawarkan diskon kepada pelanggan jika pembayaran dilakukan lebih awal. Diskon ini adalah insentif bagi pelanggan untuk melakukan pembayaran lebih awal dan dapat membantu perusahaan mempercepat aliran kas masuk.

5. Pencatatan Akuntansi

Account receivable harus dicatat dengan benar dalam buku besar perusahaan untuk memastikan laporan keuangan yang akurat. Pencatatan yang tepat membantu perusahaan dalam melacak piutang dan mengelola arus kas.

6. Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Perusahaan biasanya membuat penyisihan untuk piutang tak tertagih sebagai antisipasi terhadap piutang yang mungkin tidak dapat tertagih. Penyisihan ini dicatat dalam laporan keuangan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai bersih dari account receivable.

Tugas Account Receivable

Tugas account receivable melibatkan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk mengelola dan memproses piutang perusahaan. Berikut adalah beberapa tugas utama dari account receivable:

1. Penerbitan dan Pencatatan Faktur

Salah satu tugas utama account receivable adalah menerbitkan faktur kepada pelanggan setelah penjualan barang atau jasa. Faktur harus mencantumkan semua rincian yang diperlukan dan dicatat dalam sistem akuntansi perusahaan.

2. Pemantauan dan Penagihan Piutang

Account receivable bertanggung jawab untuk memantau piutang yang belum dibayar dan melakukan penagihan kepada pelanggan. Ini melibatkan mengirimkan pengingat pembayaran dan menghubungi pelanggan untuk memastikan bahwa pembayaran dilakukan tepat waktu.

3. Rekonsiliasi Akun

Tugas lainnya adalah melakukan rekonsiliasi akun untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat dengan benar dan bahwa saldo account receivable akurat. Rekonsiliasi ini membantu mengidentifikasi dan menyelesaikan perbedaan antara catatan perusahaan dan pelanggan.

4. Pengelolaan Diskon dan Penyisihan

Account receivable juga bertanggung jawab untuk mengelola diskon pembayaran yang ditawarkan kepada pelanggan dan membuat penyisihan untuk piutang tak tertagih. Ini melibatkan mencatat diskon yang diambil oleh pelanggan dan menyesuaikan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan pengalaman sebelumnya dan analisis risiko.

Rumus Menghitung Account Receivable

Menghitung account receivable melibatkan beberapa langkah dan rumus dasar yang membantu perusahaan dalam menentukan jumlah piutang yang harus diterima dari pelanggan. Berikut adalah beberapa rumus yang digunakan dalam menghitung account receivable:

Total Account Receivable = Penjualan Kredit − Pembayaran yang Diterima

Contoh Penghitungan

Misalkan sebuah perusahaan memiliki penjualan kredit sebagai berikut:

  • Penjualan Kredit A: Rp50.000.000

  • Penjualan Kredit B: Rp30.000.000

  • Penjualan Kredit C: Rp20.000.000

Jika perusahaan telah menerima pembayaran sebesar Rp40.000.000, maka total account receivable dapat dihitung sebagai berikut:

Total Account Receivable  =  (Rp50.000.000 + Rp30.000.000 + Rp20.000.000) − Rp40.000.000 Total Account Receivable  = Rp100.000.000 - Rp40.000.000 = Rp60.000.000

Trade with HSB Investasi easily

dollar icon

Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB

Registered & supervised by

icon bca

Daftar Isi

Trade with HSB Investasi easily

dollar icon

Masukkan deposit dan withdrawal trading secara instan via Bank Segregasi HSB

Registered & supervised by

icon bca
DISCLAIMER
Artikel ini bersifat informatif dan edukatif, ditujukan sebagai sumber pembelajaran dan bukan sebagai saran dalam pengambilan keputusan. Perlu Anda pahami bahwa produk dengan leverage tinggi memiliki potensi risiko kerugian yang juga tinggi, sehingga perlu dikelola dengan baik melalui pemahaman dan kemampuan analisa yang tepat. HSB Investasi tidak bertanggung jawab atas kesalahan keputusan yang dibuat berdasarkan konten ini. Sesuai ketentuan yang berlaku, HSB hanya menyediakan 45 instrumen trading yang dapat Anda pelajari di website resmi kami.
Buka Akun Demo dan Trading Tanpa Risiko

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Nomor HP tidak valid

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Minimal 8 karakter

Setidaknya 1 angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil