NZD/USD Mundur Nilai Terendah Dua Bulan Terakhir di Dekat 0,6020 Efek Konflik Timur Tengah dan Persiapan FOMC

NZD/USD Terkoreksi Jelang Rilis Data AS dan Catatan Rapat FOMC

NZD/USD mengalami penurunan, diperdagangkan di sekitar 0.6020 menjelang rilis data AS dan catatan rapat FOMC. Peningkatan konflik di Timur Tengah mungkin memberikan tekanan tambahan pada pasangan mata uang ini. Meskipun demikian, Dolar AS tetap stabil meskipun hasil obligasi AS menunjukkan penurunan.

Sentimen Pasar dan Pernyataan Pejabat Federal Reserve

Sentimen pasar saat ini dipengaruhi oleh komentar dovish dari pejabat Federal Reserve, yang menunjukkan pendekatan kebijakan moneter yang lebih hati-hati. Serangkaian pernyataan dovish mengekspresikan kekhawatiran tentang hasil obligasi jangka panjang AS yang tinggi, mempengaruhi narasi kebijakan moneter, yang membuat Greenback bertahan.

Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, menekankan bahwa kebijakan saat ini sudah bersifat pembatas. Hal ini menegaskan pendekatan hati-hati terhadap potensi kenaikan suku bunga di masa depan.

Agenda Ekonomi dan Indikator yang Akan Dirilis

Hari Rabu akan menampilkan Indeks Harga Produsen (PPI) diikuti dengan rilis catatan rapat FOMC, dan Kamis akan membawa Indeks Harga Konsumen (CPI). Sementara dari sisi Kiwi, Business NZ PMI akan menjadi perhatian pada hari Jumat.

Meskipun hasil obligasi AS menunjukkan penurunan, Indeks Dolar AS (DXY) tetap di angka 105.80 pada saat penulisan. Hasil obligasi US Treasury 10 tahun berada di 4.56%, turun sebesar 1.89%.

Kebijakan Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ)

Di sisi lain, Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) memutuskan untuk mempertahankan Suku Bunga Acuan (OCR) di 5.5% pada rapat kebijakan terakhirnya. Bank sentral menegaskan kesepakatan bahwa suku bunga mungkin perlu dipertahankan pada level pembatas untuk periode yang lebih lama, seperti yang dijelaskan dalam pernyataan RBNZ. Pendirian ini kemungkinan memberikan kontribusi pada kinerja pasangan mata uang Kiwi baru-baru ini.

Dampak Konflik Timur Tengah pada NZD/USD

Eskalasi konflik di Timur Tengah bisa memberikan tekanan pada pasangan NZD/USD. Dalam periode ketidakpastian geopolitik, mata uang safe-haven seperti USD biasanya menarik dukungan pembelian yang meningkat.