Trading
Perdagangan Forex dan Contracts for Difference (CFD) melibatkan penggunaan leverage, yang memungkinkan Anda mengakses posisi yang lebih besar dengan setoran awal yang lebih kecil. Meskipun leverage memungkinkan Anda untuk memperbesar potensi profit, leverage juga memiliki potensi kerugian yang besar. Selain leverage, ada banyak jenis risiko trading lainnya yang perlu Anda kelola dengan baik.
✓ Memahami panduan ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang manajemen risiko Forex dan CFD
✓ Berlatih trading tanpa risiko dengan akun demo HSB
✓ Membekali diri dengan pengetahuan trading dari beragam sumber edukasi di HSB Academy
Risiko trading mengacu pada kemungkinan pilihan Anda tidak memberikan hasil sesuai dengan yang Anda harapkan, seperti:
Pasar digerakkan oleh berbagai faktor yang bisa jadi berlawanan dengan pilihan aksi trading Anda, seperti:
Disiplin menggunakan Stop Loss dapat menekan risiko kerugian akibat gejolak pasar, karena Anda tidak mungkin terus memantau kondisi pasar 24/7 tanpa henti.
Semakin tinggi leverage volume trading yang bisa Anda transaksikan, akan semakin besar pula risiko pengembaliannya.
Kurangnya kemampuan analisis pergerakan nilai aset di pasar dapat menyebabkan kesalahan penerapan strategi trading.
Kegagalan manajemen emosi dan psikologi saat trading dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang tepat
Cari tahu potensi risiko apa saja yang mungkin terjadi sebelum Anda mengambil keputusan trading dengan leverage.
Analisa dan kelola potensi risiko menggunakan strategi trading sesuai target dan preferensi Anda.
Secara berkala, lakukan evaluasi strategi yang sudah dilakukan dan tingkatkan terus kemampuan trading Anda.
Latih terus kemampuan trading dengan secara rutin menerapkan manajemen risiko dan strategi yang sudah Anda kembangkan.
Risiko trading mengacu pada kemungkinan pilihan Anda tidak memberikan hasil sesuai dengan yang Anda harapkan, seperti:
Gunakan stop-loss dalam manajemen risiko trading untuk menutup posisi secara otomatis jika pasar bergerak melawan Anda.Tidak ada aturan umum untuk menggunakan stop loss, namun kami menyarankan Anda untuk berlatih mengola risiko dan strategi trading dengan akun demo HSB.
Tetapkan limit order dan HSB akan mengeksekusi trading Anda pada tingkat yang telah ditentukan sebelumnya. Anda dapat mengatur limit entry order untuk membuka posisi baru atau limit closing order untuk mengakhiri posisi yang ada.
Dapatkan sinyal trading akurat dengan plug-in TradingCentral di platform HSB untuk membantu Anda menghindari gerakan harga yang berlawanan dan meminimalisir potensi risiko yang lebih besar lagi.
Margin call adalah notifikasi otomatis yang menginformasikan jika akun trading Anda telah mencapai level margin di batas terendahnya dan meminta Anda untuk segera melakukan top up deposit untuk dapat kembali melakukan transaksi trading di HSB.
Kelola risiko trading Anda dengan memanfaatkan informasi pergerakan pasar dari fitur Push-app Notification HSB. Kembangkan strategi trading Anda berdasarkan berita pasar harian terupdate.
Percayakan manajemen risiko trading Anda di HSB yang sudah teregulasi resmi BAPPEBTI dan beroperasi di bawah 3 pilar institusi berjangka Indonesia yaitu, ICDX, ICH, dan Aspebtindo. HSB berkomitmen untuk mengedepankan transparansi transaksi sesuai dengan regulasi perdagangan berjangka yang berlaku.
Manajemen risiko dalam trading adalah praktik mengidentifikasi potensi risiko, mengevaluasi mereka, dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak risiko tersebut terhadap investasi atau trading Anda. Manajemen risiko penting karena pasar keuangan sangat tidak pasti dan fluktuatif. Dengan manajemen risiko yang baik, trader dapat meminimalkan kerugian dan memaksimalkan keuntungan mereka.
Penentuan level stop loss dan take profit biasanya didasarkan pada analisis teknis dan fundamental. Stop loss ditetapkan untuk membatasi kerugian pada posisi yang tidak menguntungkan, sementara take profit digunakan untuk mengamankan keuntungan ketika harga mencapai level tertentu. Level ini seringkali ditentukan berdasarkan support dan resistance, rasio risk/reward, atau volatilitas pasar.
Diversifikasi berperan penting dalam manajemen risiko trading yang bertujuan untuk menyebarkan investasi Anda di berbagai aset atau instrumen keuangan untuk mengurangi tingkat risiko. Jika satu aset turun, Anda masih memiliki aset lain yang mungkin berkinerja baik. Diversifikasi dapat membantu meminimalkan kerugian dan mengurangi volatilitas portofolio Anda.
Ada banyak alat dan teknik yang dapat digunakan dalam manajemen risiko trading. Selain stop loss, beberapa trader juga menggunakan hedging (membuka posisi yang berlawanan untuk melindungi dari pergerakan harga yang tidak diinginkan), penggunaan analisis teknikal dan fundamental yang ditunjang oleh kecanggihan teknologi platform trading milik HSB juga dapat membantu mengotomatisasi beberapa aspek manajemen risiko.